Jakarta,, Ayorakyat.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) RI memprioritaskan pembangunan 222 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tersebar di 29 provinsi sepanjang tahun ini. Proyek tersebut menelan anggaran sekitar Rp1,23 triliun dan dikerjakan melalui skema kontrak dengan sejumlah badan usaha konstruksi besar, di antaranya PT Hutama Karya dan PT Adhi Karya.
Pembangunan dapur MBG mengacu pada Keputusan Menteri PU Nomor 628/KPTS/M/2025 yang mengatur prototipe bangunan dengan standar higienis dan keselamatan tinggi. Dalam ketentuan tersebut, material bangunan dipilih untuk mendukung kebersihan dan keamanan pangan, termasuk penggunaan dinding dan lantai yang tahan terhadap bakteri dan jamur, perlindungan terhadap risiko kebakaran di area memasak, serta penyediaan fasilitas sanitasi yang memadai.
Fasilitas sanitasi tersebut meliputi sistem ventilasi, penyaringan air bersih, hingga pengolahan limbah. Salah satu komponen penting dalam penerapan standar higienis adalah penggunaan lapisan epoxy lantai. Material ini dinilai mampu mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri, mudah dibersihkan, serta mendukung penerapan prinsip sanitasi yang menjadi syarat utama dapur pangan modern.
Latar Belakang Program MBG
Standar Kebersihan Dapur MBG
Prototipe dapur yang menjadi model nasional tidak hanya fokus pada struktur bangunan, tetapi juga pada keamanan pangan dan sanitasi dapur. Termasuk:
Material dinding anti bakteri dan jamur
Plafon tahan api
Sistem tata udara dan ventilasi yang baik
Epoxy Lantai agar lantai tahan jamur dan mudah dibersihkan
Sistem air bersih dan pengolahan limbah
Perlengkapan pemadam kebakaran
Hal ini memastikan dapur MBG beroperasi dalam lingkungan yang aman, higienis, dan sesuai standar pangan yang baik
Epoxy Lantai dan Standar Higienis
Penggunaan epoxy lantai di dapur produksi pangan seperti SPPG MBG sangat berperan dalam:
Membantu proses pembersihan rutin secara efektif
Mengurangi area tersembunyi tempat mikroba berkembang
Mendukung praktik sanitasi harian sesuai standar hygienic design
- Tidak berpori & kedap air, sehingga minyak dan cairan tidak meresap
- Anti licin untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja
- Mudah dibersihkan dan mendukung sanitasi harian yang efisien
- Tahan termal & bahan kimia pembersih sehingga tidak mudah rusak ketika disterilisasi
Menurut pedoman sanitasi pangan pemerintah, permukaan lantai di dapur penyelenggaraan makanan wajib:
- Halus, tidak menyerap air, dan mudah disanitasi
- Meminimalkan risiko kontaminasi pada pangan
- Mendukung lingkungan kerja yang aman bagi petugas
referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1098/Menkes/SK/VII/2003, Pedoman Higiene Sanitasi Sentra Pangan Jajanan/Kantin atau Sejenisnya (Kemenkes RI, 2021)
Rekomendasi Aplikasi Epoxy Lantai untuk Dapur MBG
Dalam mendukung standar higienis dapur MBG, pemilihan dan aplikasi epoxy lantai perlu direncanakan secara tepat agar selaras dengan fungsi dapur dan jadwal pembangunan.
1. Pemilihan warna cerah
2. Ketebalan epoxy 500–1000 micron
3. Perhatikan jadwal pembangunan dapur MBG
4. Gunakan jasa epoxy lantai berpengalaman
Penutup
Penerapan standar higienis yang ketat pada dapur MBG menjadi faktor penting dalam menjamin keamanan pangan dan kelancaran pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis. Pemilihan material bangunan, termasuk lantai yang mudah dibersihkan dan tahan terhadap bakteri, berperan besar dalam menjaga kualitas lingkungan kerja dapur secara berkelanjutan.
Bagi pengelola dapur MBG di wilayah Jawa Timur yang membutuhkan solusi lantai higienis dan aman, tersedia layanan konsultasi gratis dengan mengunjungi situs resmi Aqushield. Melalui layanan tersebut, pengelola dapat memperoleh rekomendasi material lantai yang sesuai dengan kebutuhan dan standar
